Perjalanan menelusuri teks demi teks, warung kopi dan ruang diskusi, guna memahami sejarah dan budaya Jepang membawa saya dalam penyusunan puzzle yang sedikit demi sedikit menjadi lebih nampak dari sebelumnya. Sejak awal tahun 2000-an, ketika bertebarannya penulisan file digital ilmiah maupun non ilmiah mudah kita temui melalui ruang maya tak berpagar. Boleh jadi hari ini... Continue Reading →
Kanikosen (Kobayashi Takiji) “bacaan liar” tahun 1920-an dalam rentang sejarah Jepang
Rangkaian tulisan dibawah ini merupakan abstrak dalam jurnal sastra bahasa dan budaya Jepang (Jurnal Izumi Vol.5 No.1, Univ.Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia). Untuk bagian lengkap dalam jurnal ini, bisa anda unduh pada link yang terdapat dibagian bawah gambar. Tulisan ini mendeskripsikan tentang dinamika kesusastraan proletar jepang dan hubungannya dengan novel karya kobayashi takiji “kanikosen” meliputi... Continue Reading →
Kenshusei Indonesia Pada Sektor Perikanan Jepang
Kenshusei Indonesia Pada Sektor Perikanan Jepang Kenshusei Indonesia Pada Sektor Perikanan Jepang kenshusei-indonesia-pada-sektor-perikanan-jepang
Metamorfosis Jepang
Tulisan ringan ini saya sampaikan didepan peserta workshop ASPBJI Sulselbar "Workshop Pengajaran Buku Marugoto dan Seminar Kejepangan", 1 Oktober 2016. Beberapa waktu belakangan ini saya sering berdiskusi tentang kebudayaan Jepang, mulai dari kebudayaan populer hingga yang tradisional. Tetapi poin menarik bagi saya ialah adanya pandangan universal (umum) tentang kebudayaan Jepang. Pandangan universal tersebut... Continue Reading →
Aku dan Puisi
Aku bukan penyair. Aku hanya menikmati sajak dan puisi yang menetes dari bibirku ketika kubacakan. Rasanya manis, madu kehidupan. Pengetahuanku tentang puisi tidak seberapa. Aku hanya baca beberapa buku puisi penyair, berakses terbatas, itupun baru beberapa bulan terakhir. Aku sekedar penikmat sajak-sajak kuasa dan kata-kata kuat. Sampai detik ini hanya ada beberapa buku puisi yang... Continue Reading →
The Death of Samurai
Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih. Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan... Continue Reading →
Diskusi dan bedah novel Kani Kosen Karya Kobayashi Takiji
21 Mei 2015, Universitas Hasanuddin Novel “Kani Kosen” (kani= kepiting, ko= pabrik, sen= kapal) atau Kapal Pabrik Penangkapan Kepiting karya Kobayashi Takiji (1903-1933) adalah salah satu karya sastra yang mengangkat secara lugas perlawanan rakyat miskin (pekerja) melawan kaum kapitalis birokrat, kurun waktu 1920-an. Kobayashi Takiji sendiri adalah seorang sastrawan komunis yang tewas disiksa oleh kepolisian Jepang... Continue Reading →
Metamorfosis negara Jepang pasca Perang Dunia II
Bangkit dari keterpurukan melalui revolusi gaya hidup Susy Ong, Ph.D (Dosen Universitas Indonesia) Pusat Kebudayaan Jepang Jakarta[1] menyelenggarakan pameran foto ‘Metamorphosis of Japan After the War’, menampilkan sekitar 100 gambar dalam bentuk “foto” yang diambil dalam kurun waktu 1945-1964. Melalui foto-foto tersebut, kita dapat melihat kehidupan rakyat jelata di Jepang pada kurun waktu tersebut. Tahun... Continue Reading →
Kawaii dan Kapitalisme
AkB 48 kawaii desune…. Ano onna ga kawaii desu Bagi mereka yang mempelajari tentang Jepang pasti pernah mendengar kata “kawaii” kawaii sering diartikan sebagai “cuteness” dalam bahasa Inggris. Ketika dimaknai dalam bahasa Indonesia berarti lucu yang cenderung manis sedangkan “kawaii” menurut geneologi bahasa Jepang, pada zaman Taishou sampai tahun 1945 kawaii dituliskan kawayushi kemudian berubah bentuk menjadi kawayui setelah tahun 1945 sampai pada 1970.... Continue Reading →
Pertemuan dengan “Aku Ingin”
AKU INGIN Aku ingin mencintaimu dengan sederhana : Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana : Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada. Sapardi Djoko Damono, 1989 Sekitar Sepuluh tahun yang lalu karya Sapardi Djoko Damono “Aku Ingin” saya dengarkan pertama kali... Continue Reading →